Jakarta, (Exclusive Network) — Pemerintah Amerika Serikat memutuskan untuk mengecualikan sejumlah produk elektronik utama seperti smartphone, komputer, dan semikonduktor dari kebijakan tarif timbal balik terbaru. Langkah ini memberikan kelegaan besar bagi perusahaan teknologi besar, seperti Apple, Dell, dan Nvidia, yang sangat bergantung pada rantai pasok global, Minggu (13/4/2025).
Dalam pemberitahuan resmi yang dirilis oleh Bea Cukai AS pada 12 April, Dilansir dari Reuters bahwa pemerintah mengumumkan bahwa sejumlah kategori produk akan dikecualikan dari bea masuk tambahan yang mulai diberlakukan awal April. Pengecualian ini berlaku surut mulai 5 April pukul 00:01 waktu setempat.
Produk-produk yang termasuk dalam pengecualian antara lain komputer pribadi, laptop, drive penyimpanan, prosesor data otomatis, perangkat semikonduktor, chip memori, dan layar panel datar. Banyak dari produk ini berasal dari mitra dagang utama seperti Tiongkok, Taiwan, dan India.
Meskipun pemberitahuan tersebut tidak merinci alasan di balik kebijakan ini, analis pasar melihat langkah ini sebagai sinyal positif di tengah meningkatnya ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok.
"Ini adalah berita paling positif yang bisa kami dengar akhir pekan ini," ujar Dan Ives, analis dari Wedbush Securities. Ia menyebut bahwa keputusan ini akan meredakan kekhawatiran para investor terhadap potensi gangguan pasokan dan peningkatan biaya produksi bagi perusahaan teknologi besar.
Selain memberikan pengecualian terhadap tarif timbal balik, pemerintah AS juga menghapus bea impor 10% untuk barang-barang elektronik tertentu dari negara non-Tiongkok. Hal ini secara tidak langsung menurunkan biaya untuk produk seperti iPhone buatan India dan komponen semikonduktor dari Taiwan.
Keputusan ini dipandang sebagai strategi untuk menyeimbangkan perlindungan industri domestik dengan kebutuhan menjaga stabilitas pasokan barang elektronik yang krusial bagi ekonomi digital saat ini.
Dari Tim Redaksi Exclusive Network melaporkan (*)