![]() |
Foto : Donald Trump dan Xi Jinping.Dok/file: Bloomberg |
Jakarta,(Exclusive Network) - Pemerintah Amerika Serikat (AS) kembali meningkatkan tensi perang dagang dengan China melalui kebijakan tarif impor terbaru. Presiden Donald Trump mengumumkan kenaikan tarif impor terhadap produk-produk China menjadi 245%, langkah yang dianggap sebagai upaya untuk melindungi industri dalam negeri dan menekan praktik perdagangan yang dianggap tidak adil oleh Beijing. DetikNews BeritaSatu +3
Kebijakan ini memicu respons keras dari China. Pemerintah Beijing menangguhkan ekspor enam jenis logam tanah jarang dan magnet tanah jarang, yang merupakan komponen penting dalam industri otomotif, kedirgantaraan, semikonduktor, dan pertahanan. Langkah ini dianggap sebagai balasan strategis yang dapat mengganggu rantai pasok global. Kompas.tv
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menyatakan bahwa pihaknya menolak berkomentar secara spesifik mengenai tarif 245% tersebut dan menyarankan agar pertanyaan diarahkan langsung kepada pemerintah AS. Sikap ini mencerminkan ketegangan yang semakin meningkat antara kedua negara. Ekbis Sindo News
Di tengah eskalasi ini, Indonesia turut mencermati dampaknya. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa pemerintah akan mengkaji kebijakan untuk merespons perang dagang AS-China. Ia menekankan pentingnya menjaga agar tidak ada perdagangan ilegal yang masuk ke Indonesia sebagai dampak dari kebijakan tarif baru tersebut. Airlangga juga menyebutkan bahwa China masih bergantung pada produk-produk dari Indonesia, terutama baja dan turunannya, sementara neraca perdagangan Indonesia dengan AS kerap mencatat kinerja positif. Bisnis.com
Langkah AS ini menandai babak baru dalam perang dagang yang telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir, dengan potensi dampak signifikan terhadap ekonomi global dan hubungan perdagangan internasional.
Tim Redaksi Exclusive Network melaporkan (*)
Disclaimer : Konten ini dibuat dengan bantuan AI untuk mendukung proses kerja jurnalis, pemanfaatannya dilaksanakan secara etis, profesional, dan bertanggung jawab untuk memastikan kualitas dan integritas jurnalistik tetap terjaga, narasi yang dihasilkan tetap memenuhi standar jurnalistik dan tidak mengurangi kualitas tulisan, dan dilakukan editing serta revisi secara manual untuk memastikan tulisan dalam gaya jurnalistik yang konsisten dengan standar perusahaan dengan mematuhi Pedoman Penggunaan AI dalam Jurnalistik.