DHAKA, (Exclusive Network) - Peraih Nobel Perdamaian, Muhammad Yunus kembali ke Bangladesh pada hari Kamis (8/8). untuk memimpin pemerintahan sementara baru. Kepulangannya ini penuh emosional, menyusul minggu-minggu protes mahasiswa yang memaksa Perdana Menteri Sheikh Hasina mengundurkan diri dan melarikan diri ke India. [1]
Yunus, yang selama ini menjadi kritikus keras Hasina, tiba di Dhaka setelah menjalani perawatan medis di Paris. Para pengunjuk rasa sebelumnya telah mendukungnya untuk berperan dalam pemerintahan sementara yang bertugas menyelenggarakan pemilihan umum untuk pemimpin baru. [1]
Yunus Menekankan Peran Mahasiswa
Di bandara, Yunus disambut oleh perwira tinggi militer dan pemimpin mahasiswa. Ia menyatakan bahwa negara ini memiliki potensi untuk menjadi negara yang sangat indah [1]
Ia juga memuji para mahasiswa yang berdemo, menyebut mereka sebagai penyelamat negara dan menyatakan bahwa mereka akan terus maju dengan apa pun jalan yang ditunjukkan oleh mahasiswa. [1]
Yunus menjadi emosional saat ia bercerita tentang seorang mahasiswa yang ditembak selama unjuk rasa. Ia menyatakan bahwa pengorbanan mahasiswa itu tidak bisa dilupakan dan menekankan pentingnya persatuan untuk bangkit kembali. [1]
Pembentukan Pemerintahan Sementara
Yunus akan dilantik sebagai kepala tim penasihat pada pukul 14.30 GMT di kediaman resmi Presiden Mohammed Shahabuddin [1] Nahid Islam dan Asif Mahmud, dua pemimpin mahasiswa yang memimpin protes, akan bergabung dengan pemerintahan sementara. [1]
Partai Liga Awami Hasina tidak masuk dalam pemerintahan sementara setelah ia mengundurkan diri pada hari Senin menyusul kekerasan selama berminggu-minggu yang menewaskan sekitar 300 orang dan melukai ribuan orang. [1]
Tanggapan Partai Liga Awami
Dalam sebuah posting Facebook, Sajeeb Wazed Joy, putra Hasina, mengatakan partainya belum menyerah dan siap mengadakan pembicaraan dengan lawan dan pemerintah sementara. [1]
Ia menyatakan bahwa keluarganya tidak akan terlibat lagi dalam politik, tetapi melihat cara para pemimpin dan pekerja partai mereka diserang, mereka tidak bisa menyerah. [1]
Ketegangan India-Bangladesh
Pelarian Hasina dari Bangladesh memicu kegembiraan dan kekerasan saat massa menyerbu dan mengacak-acak kediaman resminya. [1]
Ia berlindung di kawasan New Delhi, sebuah perkembangan yang menurut Yunus menimbulkan kemarahan sebagian warga Bangladesh terhadap India. [1]
India menyatakan belum mendapat informasi terbaru mengenai rencana perjalanan Hasina dan terserah padanya untuk "melanjutkan rencana tersebut" [1] Media India melaporkan bahwa Hasina, yang memiliki hubungan baik dengan New Delhi, mungkin akan berkunjung ke Inggris. Reuters tidak dapat mengonfirmasi rencananya dan Inggris menolak berkomentar. [1]
Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar mengatakan Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy meneleponnya pada hari Kamis dan keduanya membahas situasi di Bangladesh, tetapi ia tidak menjelaskan lebih lanjut [1] Juru bicara Kementerian Luar Negeri India Randhir Jaiswal mengatakan kepentingan rakyat Bangladesh adalah "yang paling utama dalam pikiran kami" dan stabilitas di sana sangat penting bagi perdamaian di kawasan tersebut. [1]
Krisis Kemiskinan dan Kekerasan
Peristiwa ini terjadi di tengah krisis kemiskinan dan kekerasan yang melanda Bangladesh. Ratusan warga Hindu Bangladesh telah mencoba namun tidak berhasil melarikan diri ke India minggu ini setelah banyak rumah dan bisnis komunitas mereka dibakar dan dihancurkan. [1]
Kesimpulan
Kembalinya Yunus ke Bangladesh untuk memimpin pemerintahan sementara menandai babak baru dalam politik negara ini. Kepulangannya ini dipenuhi dengan harapan dan ketegangan, sementara masa depan Bangladesh masih belum pasti. Peran mahasiswa dalam protes dan pengaruh mereka terhadap pemerintahan sementara menjadi sorotan, sementara hubungan India-Bangladesh juga diuji dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini.
Pelaporan oleh Reuters: [Ruma Paul dan Sudipto Ganguly; Pelaporan tambahan oleh Krishna Das, Tanvi Mehta dan Shounak Dasgupta; Penulisan oleh Shilpa Jamkhandikar dan Shivam Patel dan diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Riyon J. Luchzarimo; Penyuntingan oleh YP Rajesh, Clarence Fernandez dan Angus MacSwan]
Prinsip kami : ©Standar kepercayan