Vientiane, Laos (Exclusive Network) - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menekankan pentingnya Amerika Serikat (AS) untuk menghormati hukum internasional secara konsisten dalam pertemuan Menlu ASEAN dan AS di Vientiane, Laos, pada Senin (27/7).
Sebagai Koordinator Kemitraan ASEAN-AS periode 2021-2024, Indonesia memimpin pertemuan ini dan memaparkan capaian kerja sama ASEAN-AS selama tiga tahun terakhir. Capaian tersebut meliputi peningkatan status kemitraan menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif dan suksesnya KTT ASEAN-AS pada Mei 2022.
"Penghormatan terhadap hukum internasional merupakan hal yang sangat penting," tegas Menlu Retno. "Hal ini terutama relevan dalam konteks konflik di Ukraina, Laut China Selatan, dan Palestina."
Menlu Retno juga mengajak AS dan ASEAN untuk memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan, khususnya terkait krisis kemanusiaan di Gaza. "Kita harus bersama-sama membantu rakyat Palestina yang sedang menderita," imbuhnya.
Indonesia berharap AS dapat berperan sebagai mitra perdamaian dan pertumbuhan. Menlu Retno menekankan pentingnya dukungan AS untuk membantu negara-negara ASEAN meningkatkan kapasitas industri dan memenuhi standar ESG (Environmental, Social, and Governance) untuk mineral.
Pertemuan Menlu ASEAN dan AS membahas berbagai isu penting kawasan dan global, termasuk perdamaian dan stabilitas kawasan, isu Palestina, perubahan iklim, peningkatan kapasitas, perdagangan, ekonomi digital, infrastruktur, artificial intelligence, keamanan siber, energi bersih, kendaraan listrik, konektivitas, dan keamanan maritim.
Pertemuan ASEAN-AS kali ini merupakan pertemuan yang terakhir di bawah koordinasi Indonesia. Untuk periode 2024-2027, Indonesia akan menjadi Koordinator Kemitraan ASEAN-Australia.
Pelaporan dan penulisan oleh Tim Exclusive network; Pelaporan tambahan dari Kemlu RI; Penyuntingan oleh Riyon dan Tim Editor Nasional
Prinsip kami : ©Standar kepercayan