⎗ Install App Exclusive Network
Timur Tengah, (Exclusive Network) - Situasi Perang Terus Berlanjut, Saling serang antara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Hizbullah terus berlangsung, menciptakan ketegangan di wilayah Timur Tengah. Pada Minggu, drone dari Lebanon berhasil menembus pertahanan udara Israel tanpa terdeteksi dan menghantam pangkalan Brigade Golani sekitar 40 mil dari perbatasan Israel. Dampak serangan ini membuat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah untuk menyerang Hizbullah tanpa ampun.
Ungkap Kelemahan Israel
Serangan Hizbullah terhadap pangkalan militer Israel telah berhasil membobol sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome, mengungkap kelemahan yang signifikan. Diluncurkan dari Lebanon Selatan, drone Hizbullah mampu menembus pertahanan udara Israel tanpa terdeteksi, menghantam pangkalan Brigade Golani sekitar 40 mil dari perbatasan. Iron Dome, meski canggih dalam mencegat roket dan rudal, tidak dirancang untuk melawan drone yang terbang rendah dan cepat.
Krisis Rudal Pertahanan Udara Israel
Israel menghadapi kekurangan dalam persediaan rudal pertahanan udara, menyebabkan pemerintah Netanyahu mencari bantuan dari Amerika Serikat (AS). AS berkomitmen untuk mendukung Israel dengan mengerahkan sistem antirudal THAAD sebagai respons terhadap eskalasi ketegangan dengan Iran. Serangan rudal Iran pada awal bulan ini sebagai balasan atas pembunuhan para pemimpin Hamas dan Hizbullah serta seorang jenderal Iran, telah memicu ancaman balasan dari Israel yang berpotensi memperluas konflik.
Israel Berjanji Bertindak Sendiri
Meskipun mendengarkan pendapat AS, Israel akan bertindak sendiri dalam menanggapi serangan rudal Iran, berdasarkan kepentingan nasional mereka sendiri. Netanyahu telah memastikan bahwa serangan balasan akan terbatas pada target militer, bukan fasilitas nuklir atau minyak. Israel telah menegaskan bahwa respons mereka akan mematikan, tepat, dan mengejutkan terhadap serangan Iran.
Serangan Udara di Lebanon
Militer Israel melaporkan telah meluncurkan 200 serangan di Lebanon dalam 24 jam terakhir, memperluas target mereka terhadap Hizbullah. Serangan ini telah menciptakan ketegangan di Lembah Bekaa, pinggiran kota Beirut, dan di selatan Lebanon. Sebagai respons, Hizbullah melancarkan serangan balasan, menargetkan pasukan Israel. Tidak ada laporan langsung tentang korban jiwa, namun ketegangan terus meningkat.
Tolakan Dukungan Amerika
AAPAC, Komite Aksi Politik Arab-Amerika, menolak memberikan dukungan kepada Kamala Harris dan Donald Trump atas dukungan mereka terhadap Israel dalam operasi militer di Gaza dan Lebanon. AAPAC menilai dukungan tersebut sebagai "buta" terhadap Israel. Pemilu AS tanggal 5 November akan menandai pertama kalinya AAPAC tidak mendukung kandidat sejak pendiriannya tahun 1998.
Ultimatum dari Jerman
Jerman menolak untuk mengirim senjata ke Israel tanpa jaminan tertulis bahwa senjata tersebut tidak akan digunakan untuk menyerang warga sipil di Gaza. Berlin mengambil langkah ini sebagai respons terhadap situasi di Gaza dan Lebanon. Hukum Jerman melarang pengiriman senjata ke negara yang berpotensi digunakan terhadap warga sipil, dan dalam konteks Israel-Gaza, Jerman meminta jaminan dari Israel sebelum melanjutkan penjualan senjata. Hal ini mencerminkan komitmen Jerman terhadap kepatuhan terhadap aturan hukum humaniter internasional.
UNICEF: 400.000 Anak Mengungsi di Lebanon
UNICEF memperingatkan tentang "generasi yang hilang" di Lebanon akibat pertempuran yang telah memaksa 1,2 juta orang meninggalkan rumah mereka. Dampaknya terutama dirasakan oleh anak-anak yang kehilangan akses pendidikan karena sekolah mereka tidak dapat diakses atau rusak akibat perang.
Serangan Mematikan di Gaza
Serangan militer Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 40 warga Palestina, menciptakan ketegangan di sekitar daerah tersebut. Serangan terjadi di berbagai wilayah Gaza, menimbulkan korban jiwa dan merusak infrastruktur kota. Situasi terus memanas dengan serangkaian serangan dan balasan yang terus berlangsung.
Penolakan Dukungan terhadap Israel
AAPAC menolak memberikan dukungan kepada Harris dan Trump atas dukungan mereka terhadap Israel dalam operasi militer di Gaza dan Lebanon, menyatakan bahwa dukungan tersebut buta terhadap situasi yang sebenarnya. AAPAC memutuskan untuk tidak mendukung kandidat dalam pemilu AS untuk pertama kalinya sejak pendiriannya tahun 1998, menunjukkan penolakan terhadap kebijakan yang dianggap tidak memihak pada keadilan.
Tuntutan dari Jerman
Jerman menolak pengiriman senjata ke Israel tanpa jaminan tertulis bahwa senjata tersebut tidak akan digunakan untuk menargetkan warga sipil di Gaza. Langkah ini mencerminkan komitmen Jerman terhadap prinsip-prinsip hukum humaniter internasional dan upaya untuk mencegah penggunaan senjata secara melawan hukum. Tindakan ini menunjukkan penolakan terhadap tindakan yang dapat merugikan warga sipil dalam konflik yang terus berlanjut.
Pelaporan dan penulisan oleh tim Redaksi Exclusive Network; pelaporan tambahan dari CNBC Indonesia dan Reuters; penyuntingan oleh S.Mutia
Prinsip kami : ©Standar kepercayan