![]() |
Asap mengepul selama serangan Israel sementara anak-anak Palestina menerbangkan layang-layang, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, seperti yang terlihat dari tenda kamp, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 8 Februari 2024. Foto : REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa |
JENEWA, 9 Februari (Exclusive Network) - Organisasi bantuan internasional mengeluarkan peringatan serius terkait kemungkinan terjadinya "pembantaian" di Rafah jika Israel melanjutkan langkah-langkah militernya. Para ahli kemanusiaan mengkhawatirkan dampak yang mengerikan jika serangan yang sama seperti di Khan Younis dilakukan di Rafah, yang dapat mengakibatkan jumlah korban berlipat ganda atau tiga kali lipat karena wilayah tersebut padat penduduk, Kamis (9/2).
Menurut laporan yang diterbitkan oleh Reuters, para ahli kemanusiaan menggambarkan situasi di Rafah sebagai potensi bencana kemanusiaan yang mengerikan. Mereka menekankan bahwa langkah militer oleh Israel di bagian selatan Gaza dapat menyebabkan kematian massal di antara warga sipil yang berada di wilayah tersebut.
Dr. Santosh Kumar, seorang pakar bencana kemanusiaan, mengingatkan bahwa jika serangan yang sama seperti di Khan Younis terjadi di Rafah, jumlah korban akan melonjak karena wilayah tersebut padat penduduk. Selain itu, masyarakat di Gaza menghadapi masalah kelaparan dan kekurangan akses terhadap air bersih yang aman.
Situasi di Gaza semakin memprihatinkan dengan terus berlanjutnya konflik antara Israel dan Hamas. Serangan udara dan serangan darat yang dilancarkan oleh Israel telah menghancurkan infrastruktur penting dan menyebabkan kerugian jiwa yang signifikan.
Dalam konteks ini, PBB juga mengutuk kekerasan yang terjadi di Gaza dan menyebutnya sebagai kejahatan perang. Seorang juru bicara PBB menyatakan keprihatinannya atas kehilangan nyawa dan kerusakan yang terjadi di Gaza, serta meminta semua pihak untuk menghentikan kekerasan dan mencari solusi damai.
Peringatan serius dari organisasi bantuan ini menyoroti eskalasi konflik yang mengkhawatirkan di Timur Tengah. Dalam situasi ini, upaya diplomasi dan mediasi internasional sangat diperlukan untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan di kawasan tersebut.
Laporan oleh Emma Farge dan Kevin Liffey kepada (Reuters); Disunting oleh Riyon dan
Terima kasih telah menggunakan layanan Excluvise Network!